Rabu, 18 April 2018

Penerapan Nilai Ilmu Budaya Dasar


Hubungan antara nilai budaya dan pandangan hidup adalah saling keterkaitan antara keduanya. Manusia dan pandangan hidup adalah merupakan satu di antara beberapa materi pokok ilmu yang terkandung dalam Ilmu Budaya Dasar. Ilmu Budaya Dasar atau yang identik dengan istilah Basic Humanities itu sendiri dimaksudkan agar dengan kondisi kehidupan masyarakat kita yang demikian heterogen diharapkan seseorang menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus.

Dalam kehidupanya manusia tidak akan terlepas beberapa hal pokok, yakni diantaranya adalah :
- Cita-cita
- Kebijakan
- Sikap hidup dan
- Cinta Kasih

Kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup

Dalam rangka meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan dan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan ke area masyarakat, Len telah berkomitmen kuat dalam menjaga pengelolaan lingkungan sekitar, baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung pada aktifitas lingkungan hidup. Tujuan Program CSR dalam cakupan Bidang Lingkungan adalah untuk menunjang pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup dalam menjaga keseimbangan alam bagi generasi mendatang.

Kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat

Bentuk tanggung jawab perusahaan yang dilakukan oleh Len terkait dengan pengembangan sosial kemasyarakatan dilakukan melaui Program Kemitraan (PK) yang diemban oleh Unit Kerja PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dalam rangka menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarkat setempat yang telah diatur dalam pasal 74 Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan.

Dalam mewujudkan cinta kasih dan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar, masyarakat dan daerah yang membutuhkan dalam hal ini PT. Len industri telah mengadakan beberapa pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) . berikut adalah beberapa kegiatan tanggung jawab sosial PT. Len industri terhadap masyarakat :

1.      Len Berikan Bantuan Sarana Air Bersih

Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dengan taglinenya Go Green, Go Smart, Go Welfare, Len membantu masyarakat RT 09 RW 08, Kel. Pasirluyu, Kec. Regol, Kota Bandung yang memiliki masalah air bersih. Len membangun sarana air bersih sumur bor dan instalasi listrik dan air sebagai bentuk kepedulian dan  tanggung jawab kepada masyarakat di daerah tersebut.

2.      PT. Len Industri (Persero) Berikan Bantuan Kepada Penyandang Disabilitas

PT. Len Industri (Persero) kembali mewujudkan tanggung jawab social dan lingkungannya atau Corporate Social Responsibility (CSR) bersama penyandang disabilitas dengan memberikan bantuan dana di PT. Len Industri (persero)

3.      Len Serahkan Bantuan Fasilitas Kebersihan kepada Tiga Kelurahan

PT Len Industri (Persero) menyerahkan bantuan berupa 1 buah triseda, 13 buah gerobak pengangkut sampah,  3 buah biodegister serta beberapa perangkat seragam kebersihan kepada enam RW dari 3 kelurahan di sekitar Len dalam mendukung Program Go Clean, Go Green, Go Healthy  PT Len Industri (Persero)


Sumber :

ttps://www.scribd.com/doc/246771071/MANUSIA-DAN-PANDANGAN-HIDUP-pdf
https://www.len.co.id/len-berikan-bantuan-sarana-air-bersih/
https://www.len.co.id/pt-len-industri-persero-berikan-bantuan-kepada-penyandang-disabilitas/
https://www.len.co.id/len-serahkan-bantuan-fasilitas-kebersihan-kepada-tiga-kelurahan/
https://www.len.co.id/kinerja-berkelajutan/pemberdayaan-masyarakat/

Jumat, 13 April 2018

2.3 Sebutkan dan Jelaskan Komponen dari ITIL (Information Technology Infrastructure library) dan beri contohnya ?


A.    Service Support
Service support membahas tentang proses dan komponen dalam operasional IT sehari-hari, seperti Incident Management, Problem Management, Change Management, Configuration Management dan Release Management. Pada dasarnya service support menjelaskan proses Support dari IT dan bagaimana cara menangani suatu incident sebelum akhirnya masuk ke dalam problem management. komponen dari proses pada IT service management mempunyai peran masing-masing yaitu:
1.Service desksebagai single point of contact
2.Release Management dalam melakukan testing suatu teknologi baru sebelum diimplementasi
3.Build knowledge based untuk membantu mempercepat penyelesaian suatu incident

B.     Service Delivery
Komponen-komponen dari Service Delivery adalah Financial Management for IT Services, Availability Management, Capacitiy Management, IT Service Continuity Management, Service Level Management. Service Delivery ini merupakan tactical proses artinya untuk mendukung bisnis dari sisi IT Service Management dalam jangka panjang bukan untuk operasional yang dilakukan setiap hari. Contohnya dalam bagian IT Service Continuity Management, misalnya dilakukannya service level agreement (SLA), melakukan Risk Management berfungsi untuk mengetahui dan dapat mengidentifikasi bentuk resiko, menentukan tingkat resiko yang akan terjadi, untuk mengetahui asset mana saja yang mempunyai resiko, dan sebagainya. ITIL memberikan dasar dan konsep IT sebagai bagian dari service ke customer atau user, bagaimana proses yang baik antara satu entity dengan entity lainnya. ITIL meliputi service support, service delivery, rencana pengembangan service management, ICT infrastructure management, application management, business perspective, security management, dan software asset management. Service support dan service delivery merupakan area utama, yang disebut juga IT Service Management (ITSM). Secara bersama-sama, dua area ini mengandung beberapa disiplin yang bertanggung jawab untuk penentuan dan manajemen pelayanan Teknologi Informasi (TI) yang efektif.

 Sumber :

http://jti.respati.ac.id/index.php/jurnaljti/article/viewFile/52/45

2.2 Sebutkan dan Jelaskan Tujuan dari ITIL (Information Technology Infrastructure library) ?


a.Customer Care

Konsep ini penting dalam mengelola layanan IT bagi pelanggan, yaitu dengan menempatkan kebutuhan pelanggan pada posisi utama. Artinya, fokus utama bukan terletak pada sistem baru atau pada kekuatan infrastruktur melainkan yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan fungsional pelanggan dengan menyediakan solusi yang akurat dan optimal.

b. The Service Life Cycle

Lima fase siklus hidup penyediaan servis berkelanjutan bagi pelanggan terdiri dari, service strategy, service design, service transition, service operation, dan continuous service improvement. Siklus ini akan menyediakan keseluruhan strategi bagi organisasi IT, yang kemudian akan digunakan untuk mengarahkan bagaimana servis akan didesain, ditransisisi, didukung, dan dikembangkan untuk memberikan nilai maksimum kepada pelanggan dan semua pemangku pentingan. Keberlanjutan lima fase dalam siklus ini akan membentuk sebuah pedoman yang berisikan sekumpulan informasi serta best practices yang dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan ini bisa berupa terjalinnya hubungan yang erat dengan pelanggan ataupun memungkinkan dibuatnya sebuah perencanaan yang matang mengenai sumber daya, tenaga ahli, dan budget yang dibutuhkan.

c. The Process Concept

Konsep proses berkaitan tentang alur aktivitas yang dilakukan dalam organisasi, dimana mencakup pembuatan indikator kinerja untuk mengukur apakah hasil dari program atau projek tertentu dapat mendukung serta memberi nilai tambah bagi proses-proses yang sudah didefiniskan dalam perushaan.

d. The Quality Concept

Konsep ini menjelaskan bahwa kualitas dari pelayanan merupakan sebuah kesempatan untuk memenuhi harapan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Artinya, pelanggan bisa loyal dan merasa puas akan pelayanan ketika perusahaan bisa menghargai semua kebutuhannya, memenuhi kebutuhannya dalam waktu yang tepat, dan layanan yang diberikan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dengan pelanggan.

e. Komunikasi

Salah satu kontribusi penting dari ITIL Framework adalaah tersedianya komunikasi yang baik, dimana komunikasi ini akan memberikan pemahaman yang mendalam antara pelanggan dan perususahaan serta menghapus ambiguitas mengenai Service Level Agreement (SLA) yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak. Komunikasi yang baik ini juga memungkinkan adanya negosiasi antara kedua belah pihak apabila terjadi masalah, insiden, atau perubahan tertentu untuk ditemukan solusi yang saling menguntungkan( win-win solution).



Sumber :
 
http://sisteminformasi.blog.binusian.org/2014/03/30/evaluasi-penerapan-itil-pada-sistem-manajemen-service-deck/