Jumat, 13 April 2018

2.1 Apa yang anda ketahui tentang ITIL (Information Technology Infrastructure library) dan beri contohnya ?


Pengertian ITIL (Information Technology Infrastructure  library) adalah separangkat konsep dan praktik untuk mengelola layanan TI, pengembangan dan operasi TI. ITIL memberi deskripsi rinci sejumlah praktik penting TI dan menyediakan daftar konfrehensif tugas dan prosedur yang di dalamnya setap organisasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya sendiri.

ITIL

Menyediakan kerangka kerja bagi tata kelola TI, 'membungkus layanan', dan berfokus pada pengukuran terus ‐ menerus dan perbaikan kualitas layanan TI yang diberikan, baik dari sisi bisnis dan perspektif pelanggan. Fokus Ini merupakan faktor utama dalam keberhasilan ITIL di seluruh dunia dan telah memberikan kontribusi untuk penggunaan produktif dan memberikan manfaat yang diperoleh organisasi dengan pengembangan teknik dan proses sepanjang organisasi ada. Beberapa Manfaat tersebut meliputi:
·         Peningkatan Kepuasan pengguna dan pelanggan dengan layanan TI
·         Meningkatkan Waktu terhadap pasar untuk produk dan jasa baru
·         Meningkatkan Pengambilan keputusan dan risiko dioptimalkan
·         Penghematan Keuangan melalui pengurangan pengerjaan ulang, waktu yang hilang, peningkatan penggunaan manajemen sumber daya

Siklus Layanan ITIL
Service Strategy Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:
  1. Service Portfolio Management
  2. Financial Management
  3. Demand Management
Service Design Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
  1. Service Catalog Management
  2. Service Level Management
  3. Supplier Management
  4. Capacity Management
  5. Availability Management
  6. IT Service Continuity Management
  7. Information Security Management
Service Transition Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
  1. Transition Planning and Support
  2. Change Management
  3. Service Asset & Configuration Management
  4. Release & Deployment Management
  5. Service Validation
  6. Evaluation
  7. Knowledge Management
Service Operation Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
  1. Event Management
  2. Incident Management
  3. Problem Management
  4. Request Fulfillment
  5. Access Management
Continual Service Improvement Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle
 
Contoh Penerapan ITIL Pada Bank, Khususnya ATM
ITIL (Information Technology Infrastructure Library)  merupakan sebuah best practice bukan merupakan sebuah standard. Arti dari best practice di sini adalah bahwa ITIL sudah banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar dan berhasil dalam mengimplementasikan IT Governance. Tujuan utama dari penerapan ITIL ini adalah mengenai bagaimana caranya membuat strategi layanan TI kepada customer yang dapat membuat customer puas dengan layanan yang diberikan, namun di sisi lain perusahaan juga diuntungkan dengan tingkat kepuasan yang dirasakan oleh customer. Contohnya adalah ketika bank menerapkan penggunaan mesin ATM. Kemudahan mengambil uang atau melakukan transaksi lainnya tanpa harus ke bank merupakan harapan bagi tiap nasabah , yang diakomodir oleh Perbankan. Dengan kemudahan yang didapat tentunya nasabah merasa puas akan layanan yang diberikan, namun di sisi lain, penerapan ATM memiliki tujuan khusus selain memenuhi kebutuhan nasabah, yaitu peningkatan jumlah nasabahnya. Selain itu, sebagai kelanjutan dari bentuk penggunaan ATM untuk memenuhi harapan nasabah, yang hanya sekedar ingin mengecek atau melihat jumlah saldo yang ada di tabungan, agar nasabah tidak harus pergi ke ATM, maka usaha yang dilakukan oleh pihak perbankan adalah menyediakan fasilitas e-banking. Tentunya ini merupakan kemudahan yang diberikan kepada nasabah yang dapat berdampak baik pada pencapaian tujuan dari pihak perbankan. Oleh karena itu, bank yang mampu memberikan kemudahan-kemudahan seperti ini akan diminati oleh banyak calon nasabah, karena kemudahan-kemudahan yang didapatkan oleh nasabah.
 
Sumber :
 


feliciautama.blog.binusian.org/files/2014/04/totolan-ke-51.docx

Tidak ada komentar:

Posting Komentar