Inherent Risk :
Risiko bawaan (Inherent risk) merupakan
kerentanan asersi terhadap salah saji (misstatement) yang material, dengan
mengasumsikan bahwa tidak ada pengendalian yang berhubungan. Risiko salah saji
(misstatement) seperti itu lebih besar dalam beberapa asersi laporan keuangan
dan saldo-saldo atau pengelompokan yang berhubungan daripada yang lainnya.
Risiko ini dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit. Sebagai contoh,
perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan dengan
perhitungan yang sederhana. Akun yang terdiri dari jumlah yang berasal estimasi
akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar dibandingkan dengan akun yang
sifatnya relatif rutin dan berisi data berupa fakta.
Contoh :
- Valuasi piutang dagang, asersi keberadaan piutang dagang oleh manajemen, terkait kecemasan auditor tentang going concern.
- Kalkulasi beban pensiun, metode penyusutan aset tetap dan kalkulasi beban penyusutan aset tetap
- Kas lebih rentan pencurian dibanding persediaan.
- Perubahan teknologi menyebabkan aset tetap padat teknologi harus di hapus-buku lebih cepat lantaran ketinggaalan teknologi.
- Lapping banyak terjadi pada industri perbankan, dana pensiun, asuransi. KKN pada akun tabungan berjangka lebih banyak terjadi pada demand deposit.
- Berbagai perusahaan memilih tak menggunakan pedoman sistem & prosedur (tertulis & kaku) untuk meningkatkan kreativitas dan layanan pelanggan.
- Moral, standar etika, misalnya uang tip boleh diterima, itu rezeki anda, merupakan risiko budaya
Control Risk
Risiko pengendalian / Control Risk mencakupi risiko
salah saji laporan keuangan tak tercegah atau tak tertemukan pada bingkai waktu
tertentu oleh struktur pengendalian internal, kebijakan atau prosedur. Berbagai
control risk selalu ada karena
keterbatasan inheren dari struktur pengendalian internal. Bila kebijakan dan
prosedur tak berjalan efektif, maka auditor melakukan penilaian control risk sebanyak mungkin,
dengan catatan bahwa biaya pengendalian risiko harus lebih kecil dari manfaat
pengendalian risiko. Pada umumnya, pengendalian inheren tak mampu membuat
risiko menjadi 0%, diperangi atau dikurangi dengan strategi-sistem-prosedur
terkait control risk. Control risk dirancang utk menekan
risiko-residual tersebut sedapat-dapatnya, lalu sisa risiko selanjutnya menjadi
tugas strategi deteksi, sistem-prosedur deteksi penyimpangan, KKN dan salah
saji material
Contoh :
Resiko Pengendalian yang berhubungan dengan review manual
log komputer bisa tinggi karena kegiatan memerlukan penyelidikan yang mudah
terlewatkan, karena volume informasi login.
Pengendalian resiko yang berkaitan dengan prosedur validasi data
komputerisasi ini biasanya rendah bila proses ini di terapkan secara konsisten.
Detection Risk
Resiko deteksi didefinisikan sebagai
kemungkinan bahwa salah saji material berkaitan dengan pernyataan yang tidak
akan terdeteksi oleh substantif pengujian auditor. Risiko deteksi juga
diartikan sebagai risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah saji
material yang ada dalam suatu asersi. Dalam tahap-tahap audit atas laporan
keuangan, penentuan risiko deteksi terletak pada tahap auditor mendesain
pengujian substantif.
Contoh :
- Auditor tak memeriksa 100% saldo akun-akun.
- Ketidakpastian, kesalahan merancang prosedur audit, salah terap prosedur audit, salah tafsir terhadap hasil audit.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar