1.
Apa yang anda ketahui tentang Prasangka dan
Diskriminasi ?
Beberapa ahli psikologi
mendefinisikan konsep ini secara berbeda-beda. Diantaranya adalah Watson (1984)
yang menyatakan bahwa prasangka adalah sikap negatif yang kaku (tidak toleran)
terhadap sebuah kelompok orang tertentu. Myers (1983) mengemukakan bahwa
prasangka adalah suatu sikap negatif yang tidak tepat atau tidak benar terhadap
suatu kelompok atau anggota dalam kelompok tertentu
diskriminasi
adalah tindakan (action). Watson (1984) menyatakan bahwa diskriminasi adalah
perlakuan negatif terhadap kelompok tertentu. Sedangkan Brigham (1991)
menyatakan bahwa diskriminasi adalah perlakuan secara berbeda karena
keanggotaannya dalam suatu kelompok etnic tertentu. Kelompok etnic tersebut
diantaranya adalah suku, bahasa, adat istiadat, agama, kebangsaan dan lainnya.
Swim (dalam Baron & Byrne, 1997) menyatakan bahwa diskriminasi adalah
tindakan negatif terhadap orang yang menjadi objek prasangka seperti rasial,
etnik dan agama. Dapat dikatakan diskriminasi adalah prejudice in actions
Secara terminologi,
prasangka (prejudice) merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin. Prae
berarti sebelum dan Judicium berarti keputusan (Hogg, 2002). Chambers English
Dictionary (dalam Brown, 2005) mengartikan prasangka sebagai penilaian atau
pendapat yang diberikan oleh seseorang tanpa melakukan pemeriksaan terlebih
dahulu. Hal senada juga diberikan oleh Hogg (2002), yang menyatakan bahwa
prasangka merupakan sikap sosial atau keyakinan kognitif yang merendahkan,
ekspresi dari perasaan yang negatif, rasa bermusuhan atau perilaku
diskriminatif kepada anggota dari suatu kelompok sosial tertentu sebagai akibat
dari keanggotaannya dalam kelompok tertentu
Baron dan Graziano (1991)
mendefinisikan prasangka sebagai suatu sikap negatif terhadap kelompok sosial
tertentu. Burchell dan Fraser (2001) juga mendefinisikan prasangka sebagai
sikap negatif atau sikap tidak suka terhadap suatu kelompok dan anggotanya
etnosentrisme adalah
kebiasaan setiap kelompok untuk menganggap kebudayaan kelompoknya sebagai
kebudayaan yang paling baik
2.
Apa yang anda ktahui tentang Etnosenterisme
?
Etnosentrisme membuat kebudayaan kita sebagai
patokan untuk mengukur baik buruknya, tinggi
rendahnya dan benar
ganjilnya kebudayaan lain dalam proporsi kemiripannya dengan kebudayaan kita.
sebagian besar meskipun tidak semuanya, kelompok dalam suatu masyarakat
bersifat etnosentrime. Etnosentrisme adalah suatu tanggapan manusiawi yang
universal, yang ditemukan dalam seluruh masyarakat yang dikenal, dalam semua
kelompok dan praktisnya dalam seluruh individu
3.
Bagaimana upaya untuk mengurangi /
menghilangkan prasangka & diskriminasi ?
- Memutuskan siklus prasangka: belajar tidak membenci karena dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dengan cara mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya untuk melatih anak menjadi fanatic.
- Berinteraksi langsung dengan kelompok berbeda:
- i) contact hypothesis—pandangan bahwa peningkatan kontak antara anggota dari berbagai kelompok sosial dapat efektif mengurangi prasangka diantara mereka. Usaha-usaha tersebut tampaknya berhasil hanya ketika kontak tersebut terjadi di bawah kondisi-kondisi tertentu.
- ii) extended contact hypothesis—sebuah pandangan yang menyatakan bahwa hanya dengan mengetahui bahwa anggota kelompoknya sendiri telah membentuk persahabatan dengan anggota kelompok out-group dapat mengurangi prasangka terhadap kelompok tersebut.
- Kategorisasi ulang batas antara “kita” dan “mereka” hasil dari kategorisasi ulang ini, orang yang sebelumnya dipandang sebagai anggota out-group sekarang dapat dipandang sebagai bagian dari in-group.
- Intervensi kognitif: memotivasi orang lain untuk tidak berprasangka, pelatihan (belajar untuk mengatakan “tidak” pada stereotype).
- Pengaruh social untuk mengurangi prasangka.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar