Menurut
Kenneth
C. Laudon siklus hidup adalah
metode
atau
cara (method) paling lama untuk membangun sistem informasi dan masih digunakan sampai sekarang
untuk proyek sistem menengah atau besar yang
kompleks. metode siklus hidup
sistem adalah tahap
pendekatan
dalam membangun
suatu sistem yang
membagi pengembangan
sistem
kedalam
taraf/tingkat
yang ada. Metode ini mempertahankan bagian (devision) yang snagat resmi (formal) antara pemakai akhir dan ahli sistem informasi. Ahli
sistem informasi,seperti analisis dan pemograman,akan bertanggung jawab terhadap banyaknya analisis sistem,dan
rancangan.
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan
penggunaan sistem. dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Siklus hidup pengembangan
sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase, yaitu :
a. Perencanaan sistem
b. Analisis sistem
c. Perancangan sistem secara umum / konseptual
d. Evaluasi dan seleksi sistem
e. Perancangan sistem secara detail
f. Pengembangan Software dan Implementasi sistem
g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem
a. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
Dibentuk suatu
struktur kerja
strategis
yang luas
dan
pandangan sistem informasi baru yang
jelas yang akan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya.
Proyek dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung pengembangan sistem.
b. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan,
kebutuhan, prioritas dan
kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk
solusi yang berpotensi.
Fase analisis
sistem adalah
fase profesional sistem melakukan kegiatan
analisis sistem. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Dalam fase ini :
Dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk
pandangan pemakai. Alternatif ini
merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.
Analisis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan laporan- laporan dan output yang akan dihasilkan oleh sistem yang diusulkan. Data
masing-masing laporan
ditentukan. Biasanya, perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada kertas atau pada tampilan komputer.
d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir
fase perancangan
sistem secara
umum menyediakan point utama untuk keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase
evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem. Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase
perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua altenatif akan
dibuang. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan detailnya
e. Fase Perancangan Sistem secara Detail atau Fungsional
Fase
perancangan sistem secara
detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara konseptual.
Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail. Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem
secara detail dihasilkan. Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu
dokumen dengan semua spesifikasi untuk
masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu kesatuan. Laporan ini
dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.
f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi
sistem baru.
Laporan
implementasi yang
dibuat
pada
fase ini ada dua bagian, yaitu rencana implementasi dalam bentuk Gantt
Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart
dan penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang menerangkan tugas
penting untuk melaksanakan implementasi system
g. Sistem Pemeliharaan (Maintance System)
Sistem pemeliharaan meliputi pengawasan, evaluasi, dan modifikasi sistem operasional bisnis untuk membuat peningkatan sesuai dengan yang dibutuhkan. Pemeliharaan juga penting bagi masalah lain yang timbul selama pengoperasian sistem. Aktivitas pemeliharaan meliputi
proses peninjauan sesudah tahap
implementasi untuk memastikan bahwa sistem baru yang diimplementasikan
memenuhi tujuan bisnis yang dibangun. Pemeliharaan
juga meliputi pembuatan modifikasi untuk
membangun sistem selama perubahan dalam lingkungan bisnis. Dalam tahap
ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs- bugs yang muncul dibenahi,
pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar