Rabu, 25 Oktober 2017

Bagaimana Pengendalian Untuk Hardware



Pengendalian Perangkat Keras Komputer merupakan pengendalian yang sudah di pasang di dalam Komputer (Bulit In) oleh pabrik pembuatnya. Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya perangkat keras (hardware).
Pengendalian perangkat keras dapat berupa :

·        Pemeriksaan Pariti (Parity Check)
RAM mempunyai kemampuan untuk melakukan pengecekan dari data yang disimpannya, yang disebut parity check. Bila data hilang atau rusak dapat diketahui dari sebuah bit tambahan yang disebut parity bit atau check bit.
·         Pemeriksaan gaung (Echo Check)
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa alat-alat input/output seperti misalnya printer, tape drive, disk drive, dansebagainya masih tetap berfungsi dengan memuaskan bila akan dipergunakan.
·         Pemeriksaan baca setelah rekam (Read after write Check)
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan bahwa data yang telah direkam ke media simpanan luar telah terekam dengan baik dan benar.
·         Pemeriksaan baca ulang (Dual Read Check)
Tujuan dari pengecekan ini adalah untuk meyakinkan apakah data yang telah dibaca, telah terbaca dengan benar.
·         Pemeriksaan validitas (Validity Check)
Tujuan dari pengecekan ini adalah meyakinkan bahwa data telah di kodekan dengan benar

Ø    Pengendalian perangkat keras lainnya adalah sebagai berikut :


  1. Tempatkan perlengkapan komputer di ruangan terkunci dan batasi akses, hanya personil yang memiliki otoritas saja
  2. Gunakan Sistem Alarm Keamanan
  3. Pengunjung harus mengisi daftar tamu saat datang dan meninggalkan lokasi
  4. Tempatkan hardware dan komponen penting lainnya dari bahan yang berbahaya dan mudah terbakar
  5. Pasang detektor asap dan api serta tabung pemadam portable, yang tidak merusak perlengkapan komputer
  6. Pengaturan lokasi fisik  
  7. Lokasi ruang computer merupakan pertimbangan yang penting dalam pengendalian keamanan komputer
  8. Menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan). Pada sistem ini, jika komponen dalam sistem mengalami kegagalan maka komponen cadangan atau kembarannya segera mengambil alih peran komponen yang rusak
  9. Catu daya, toleransi kegagalan pada catu daya diatasi melalui UPS
  10. Redundasi prosesor dengan teknik watchdog processor, yang akan mengambil alih prosesor yang bermasalah.
  11. Penyimpan eksternal,terhadap kegagalan pada penyimpan eksternal antara lain dilakukan melalui disk memoring atau disk shadowing, yang menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara pararel. Jika salah satu disk mengalami kegagalan, program aplikasi tetap bisa berjalan dengan menggunakan disk yang masih baik
  12. Transaksi, toleransi kegagalan pada level transaksi ditangani melalui mekanisme basis data yang disebut rollback, yang akan mengembalikan ke keadaan semula yaitu keadaan seperti sebelum transaksi dimulai sekiranya di pertengahan pemrosesan transaksi terjadi kegagalan.

Sumber :



ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8261/Pengelolaan+SI.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar